Langsung ke konten utama

Faringitis

Faringitis

PENGERTIAN FARINGITIS

Faringitis adalah inflamasi atau peradangan pada faring, yakni salah satu organ di dalam tenggorokan yang menghubungkan rongga belakang hidung dengan bagian belakang mulut. Dalam kondisi ini, tenggorokan akan terasa gatal dan sulit menelan.
Sebagian besar kasus faringitis disebabkan oleh virus, dan beberapa kasus lainnya disebabkan oleh bakteri, seperti bakteri grup A streptococcus. Faringitis karena virus atau bakteri ini dapat menular pada orang lain. Penyebaran tersebut bisa terjadi melalui udara (misalnya menghirup butiran air ludah atau sekresi hidung yang dikeluarkan oleh penderita) atau melalui benda-benda yang sudah terkontaminasi oleh virus dan bakteri.
Faringitis karena virus lebih rentan menular jika seseorang bersama penderita faringitis dalam satu ruangan dengan ventilasi yang buruk. Sedangkan faringitis karena bakteri dapat menyebar dengan cepat di lingkungan tempat tinggal atau tempat kerja pada musim pancaroba.
Penyakit faringistis umumnya dapat pulih dalam waktu 3 hingga 7 hari. Penanganan dapat dilakukan melalui pengobatan mandiri di rumah atau pemberian obat dari dokter.

Gejala Faringitis

Beberapa gejala yang dapat muncul saat seseorang menderita faringitis adalah:
  • Nyeri otot.
  • Tenggorokan bengkak.
  • Batuk.
  • Badan terasa lelah.
  • Demam.
  • Pusing.
  • Mual.
  • Susah menelan.
  • Selera makan berkurang.
  • Bersin.
  • Pilek.

Penyebab Faringitis

Faringitis atau radang tenggorokan dapat disebabkan oleh beberapa hal. Dua di antaranya adalah virus dan bakteri. Beberapa jenis virus yang memicu faringtis adalah virus gondongan (mumps), virus Epstein-Barr (monocleosis), virus parainfluenza, serta virus herpangina. Sedangkan jenis bakteri yang dapat menyebabkan faringitis adalah bakteri grup A beta-hemolytic streptococcus. Bakteri ini biasanya memicu sakit tenggorokan (strep throat). Bakteri lainnya adalah bakteri penyebab infeksi menular seksual, seperti gonore dan klamidia.
Selain itu, ada sejumlah faktor yang dapat meningkatkan risiko seseorang untuk menderita faringitis, di antaranya adalah:
  • Sering menderita flu atau pilek.
  • Sering mengalami infeksi sinus.
  • Menderita alergi.
  • Sering terpapar asap rokok dalam tempat tertutup (perokok pasif).

Diagnosis Faringitis

Dokter dapat mencurigai seorang pasien menderita faringitis berdasarkan gejala-gejala yang dirasakannya dengan didukung oleh hasil pemeriksaan fisik. Pada pemeriksaan fisik, dokter akan melihat apakah terjadi pembengkakan atau kemerahan pada tenggorokan pasien. Selain itu, dokter juga akan memeriksa kondisi telinga dan hidung, serta sisi samping leher untuk melihat adanya pembesaran kelenjar.
Untuk mengetahui penyebab faringitis, dokter perlu melakukan pemeriksaan lanjutan. Salah satunya adalah kultur bakteri dari sampel sekresi tenggorokan pasien untuk menguji keberadaan bakteri Streptococcus. Pengambilan sampel ini dilakukan dengan teknis swabatau usap.
Selain tes tersebut, pemeriksaan darah (termasuk penghitungan darah lengkap) juga bisa dilakukan untuk menentukan penyebab faringitis. Jika penyebab belum diketahui, dokter dapat melakukan pemindaian dengan CT scan untuk melihat gambaran kondisi tenggorokan dan leher secara lebih detail.

Pengobatan Faringitis

Pengobatan faringitis dilakukan berdasarkan penyebabnya. Jika kondisi ini disebabkan oleh virus, maka penanganan mandiri dapat dilakukan di rumah guna memulihkan kondisi hingga sistem imunitas tubuh menaklukan infeksi tersebut. Misalnya dengan:
  • Mengonsumsi obat pereda nyeri yang dijual secara bebas, misalnya paracetamol dan ibuprofen, untuk meredakan sakit tenggorokan.
  • Banyak beristirahat.
  • Minum banyak cairan agar tidak mengalami dehidrasi.
  • Menggunakan pelembab udara di dalam ruangan.
  • Mengonsumsi kaldu hangat atau minuman dingin.
  • Berkumur dengan air garam yang hangat.
  • Mengonsumsi permen pelega tenggorokan (throat lozenges) untuk meredakan nyeri tenggorokan.
Jika penyebab faringitis adalah infeksi bakteri, dokter akan meresepkan obat antibiotik  seperti penicillinamoxicillin, erythromycin, atau azithromycin, yang bisa memusnahkan bakteri. Durasi penggunaan antibiotik yang disarankan dalam kasus ini biasanya adalah 10 hari. Pasien perlu menghabiskan obat antibiotik agar infeksi tidak berulang dan mencegah terjadinya komplikasi yang lebih parah.
Faringitis umumnya dapat pulih dalam waktu 3 hingga 7 hari. Meskipun begitu waspadalah apabila gejala tidak menunjukkan tanda-tanda pulih dalam waktu seminggu, terjadi demam yang mencapai suhu lebih dari 38 derajat Celsius selama beberapa hari dan tidak mereda meskipun sudah mengonsumsi obat, sakit tenggorokan tidak kunjung sembuh meski sudah mengonsumsi obat pereda nyeri, penderita memiliki sistem kekebalan tubuh lemah akibat penyakit atau penggunaan obat, sulit menelan hingga tidak bisa makan atau minum, sulit bernapas melalui mulut, mengeluarkan suara yang mengganggu ketika bernapas, atau mengeluarkan air liur secara terus menerus. Konsultasi kepada dokter sangat dibutuhkan karena dikhawatirkan itu merupakan gejala-gejala dari kondisi lainnya yang lebih parah.

Komplikasi Faringitis

Komplikasi yang dapat ditimbulkan dari penyakit faringitis adalah:
  • Demam reumatik yang dapat mengganggu katup jantung.
  • Gangguan ginjal atau glomerulonephritis.
  • Abses pada tonsil atau jaringan lain pada tenggorokan.

Pencegahan Faringitis

Beberapa upaya yang dapat kita dilakukan untuk mencegah faringitis adalah:
  • Sering mencuci tangan, terutama sebelum makan atau setelah batuk dan bersin.
  • Menggunakan pembersih berbahan alkohol jika air dan sabun tidak ada.
  • Tidak berbagi pakai peralatan makan, minum atau mandi dengan penderita faringitis.
  • Mengindari kontak dengan penderita faringitis.
  • Menghindari paparan asap rokok dengan tidak merokok dan menghindari orang yang sedang
Hasil gambar untuk gambar faringitis




sumber : http://www.alodokter.com/faringitis


sumber : http://angeliccasains.blogspot.co.id/2018/02/faringitis.html

video :


Hasil gambar untuk gambar influenza
Hasil gambar untuk gambar influenza


sumber : https://www.youtube.com/watch?v=v6-Ijv3wOAM

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Diabetes Insipidius

Diabetes Insipidius Apa itu diabetes insipidus? Diabetes insipidus adalah kondisi yang menyebabkan seringnya frekuensi buang air kecil dan rasa haus yang berlebihan. Diabetes insipidus dapat membuat tidur malam Anda terganggu dan dapat menyebabkan mengompol. Gejalanya mirip dengan diabetes melitus namun penyebabnya berbeda. Diabetes melitus disebabkan karena masalah insulin dan kadar gula darah yang tinggi sedangkan diabetes insipidus dipengaruhi kerja ginjal Anda terhadap urin. Keduanya tidak berhubungan. Seberapa umumkah diabetes insipidus? Diabetes insipidus jarang terjadi. Penyakit ini lebih sering terjadi pada laki-laki dibanding perempuan. Penyakit ini dapat terjadi di semua usia. Anda dapat mengurangi kemungkinan terkena penyakit ini dengan mengurangi faktor risikonya. Selalu konsultasikan dengan dokter Anda untuk informasi lebih lanjut. Tanda-tanda & gejala Apa saja tanda-tanda dan gejala diabetes insipidus? Tanda yang paling sering terjadi p

Contoh Penerapan gas pada kehidupan sehari-hari

Penerapan sederhana gas ideal yang terjadi di dalam kehidupan secara tidak di sengaja. Ban motor menjadi kempes jika lama tidak digunakan Nah kenapa ban motor anda  kempes jika lama tidak digunakan? Ternyata ini dapat di jawab dengan logis melalui formula gas ideal ini. Ketika anda sering menggunakan motor, motor akan mejadi panas. Bukan hanya pada mesin saja yang panas, namun juga terjadi pada body dan juga pada ban. ban motor malah sering bersentuhan dengan aspal yang tentunya panas sekali. Nah pada saat ban ini panas berarti suhu pada ban ini meningkat bukan? Ketika suhu meningkat otomatis tekanan di dalam ban juga ikut meningkat juga. Sesuai dengan formula gas ideal di atas. Ketika motor lama tidak anda gunakan menyebabkan suhu pada motor menjadi dingin, begitu juga dengan ban. bila anda menyimpan motor anda di rumah di lantai batu maka ban akan lebih dingin lagi. Hal ini menyebabkan suhu pada ban menurun. Ketika suhu ban ini turun otomatis tekanan di dalam ban berkurang. Hal i

PEMANTULAN CAHAYA

Pemantulan Cahaya Hukum pemantulan cahaya dikemukakan oleh W. Snellius, menurutnya apabila seberkas cahaya mengenai permukaan bidang datar yang rata, maka akan berlaku aturan-aturan sebagai berikut : Sinar datang (sinar jatuh), garis normal, dan sinar pantul terletak pada satu bidang datar. Sudut sinar datang (sinar jatuh) selalu sama dengan sudut sinar pantul (sudut i = sudut r ) Pemantulan Cahaya pada Cermin Datar Ketika kamu berdiri di depan cermin datar, bagaimanakah bayanganmu? Tampak bahwa kamu dapat melihat bayanganmu. Tetapi bayanganmu tidak dapat ditangkap oleh layar Sifat bayangan pada cermin datar : Bayangan yang terjadi sama besar dengan benda. Bayangan yang terjadi sama tegak. Jarak benda sama dengan jarak bayangan Bayangan cermin tertukar sisinya, artinya bagian kanan benda  menjadi bagian kirinya. Bayangan cermin merupakan bayangan semu, artinya bayangan tidak dapat ditangkap oleh layar. Pemantulan Cahaya pada Cermin Cekun