Langsung ke konten utama

Aplikasi Getaran dan Gelombang dalam Teknologi -SONAR

SONAR
Sonar (“Sound Navigation and Ranging”) merupakan salah satu alat bantu navigasi elektronika dengan prinsip kerja anargi akustik. Sonar digunakan untuk mendeteksi objek di bawah air. Sonar juga dapat digunakan untuk menduga kedalaman perairan, guna membimbing pelaut dalam bernavigasi agar aman menghindari objek bawah air yang membahayakan pelayaran. Sejalan dengan penggunaan teknologi canggih, kini sonar dikembangkan dengan peningkatan sensitifitasnya menjadi alat bantu pendeteksi kelompok renang ikan di perairan. Pada kapal perang, sonar digunakan untuk melacak keberadaan kapal selam, panjang, dan berbagai objek bawah air (Alam Ikan 1).

Menurut (Alam Ikan 2), saat ini berbagai jenis sonar digunakan oleh pelaut dan nelayan. Pada prinsipnya, cara kerja alat ini sama, yaitu suatu arus listrik dihasilkan oleh sebuah sumber tenaga (“power supply’), dihantarkan melalui bagian-bagian fungsionalnya (“functional part”), osilator (‘time base”), “transmitter’,  “transducer’,  “receiver” dan display unit. Seluruh komponen tersebut bekerja dua langkah, yaitu:
a. Langkah pemancaran pulsa sinyal gelombang akustik.
b. Langkah penerimaan pulsa gema  yang dipantulkan oleh objek bawah air.

Secara garis besar menurut (Alam Ikan 1), sonar dapat dibedakan atas tiga tipe, yaitu:
1. Berdasarkan arah ‘‘transducer“ memancarkan pulsa sinyal, dapat dibedakan atas lima jenis:
a. “Fixed transducer type sonar”
  • Arah pancara pulsa selalu tetap, yang lebih dikenal dengan fish finder pada arah vertikal.
b. “Scanning sonar”
  • Arah pancaran pulsa dapat diputar (scanning) horizontal (0o - 360o) dan vertikal (90o - 180o).
c. “Search light sonar”
  • Arah pancaran sinyal dapat diubah-ubah menurut train angle ke arah vertikal maupun horizontal.
d. “Side sounder”
  • Pancaran pulsa sinyal diarahkan ke arah samping kapal (kanan-kiri kapal) digunakan pada kapal penyapu ranjau.
e. “Net Zounde”
  • Digunakan pada kapal ‘mid water trauler” untuk mengetahui tinggi bukaan mulut jaring serta kedudukan jaring terhadap dasar dan permukaan perairan.
f. “Telesounder”
  • Merupakan pengembangan dari  “fixed transducer type” serta “searchlight sonar”. Prinsip kerjanya memancarkan dan meneruskan tampilan data dari suatu pesawat penerima ke pesawat penerima lainnya melalui satelit.

2. Jenis sonar berdasarkan tampilan dislpy unit, dibedakan atas empat jenis, yaitu:
a. “Dry recording paper”
  • Data yang tersaji pada kertas perekam kering dapat dipertahankan dan disimpan dalam waktu yang lama sehingga dapat dilihat kembali bila dibutuhkan. Kelemahannya adalah sensitivitas pencatatannya kurang dan serbuk karbon akibat goresan “stylus” terhadap kertas beraroma sangat menyengat.
b. “Moist recording paper”
  • Tampilan data sonar disajikan pada perekam basah. Kelebihannya tidak berbau dan sensitivitasnya lebih baik dan goresan pencatatan lebih jelas, kertasnya dapat dipakai ulang asalkan data rekamannya dihilangkan dulu dengan larutan khusus. Kelemahannya bila kelembaban kertas berkurang, mudah sobek dan berkerut sehingga memerlukan perawatan khusus.
c. “Flasher oscilating scope”
  • Sonar ini berteknologi tinggi. Setiap objek dapat diidentifikasi berdasarkan perbadaan warna pada layer monitor. Kelebihannya, sensitivitasnya jauh lebih tinggi, tidak memerlukan kertas perekam, tidak menimbulkan serbuk karbon, tidak berbau. Kelemahannya, memori data tidak dapat disimpan dalam waktu lama, jika dibutuhkan reproduksi memori data memerlukan peralatan khusus (“cassette data recorder”) dan printer.
d. Sonar tabir cerlang
  • Merupakan perangkat tambahan dari sonar lainnya. Tidak memerlukan rekaman data (pada kertas perekam, ataupun layar CRT). Tampilan data berbentuk memori digital.
3. Jenis sonar berdasarkan frekuensi kerja, dikelompokkan dalam dua jenis, yaitu:
a. “Low frequency sonar”
  • Menggunakan pancaran pulsa frekuensi rendah. Penggunaannya hanya sebagai “echosounder“ dan kurang layak digunakan sebagai“ fish finding sonar‘,  karena sensitivitas penerimaannya tidak sepeka “fish finding sonar“.
b. “High frequency sonar”
  • Memencarkan pulsa pada frekuensi tinggi, tingkat kepekaannya lebih baik. Pada umumnya dipakai sebagai “fish finding sonar", yaitu alat bantu untuk mendeteksi dan mengamati perkembangan kumpulan ikan di bawah permukaan air.

Kegunaan SONAR
Saat ini kapal ikan banyak memanfaatkan sonar dalam memberikan gambaran dan informasi tentang kedalaman, keadaan alami dasar, serta konfigurasi bentuk dasar perairan. Kemudian pada kapal ikan digunakan untuk memperoleh informasi tentang ukuran, densitas, distribusi, kecepatan dan arah renang “fish schools”, serta mengetahui bentuk dan kedudukan jaring dalam air, mengetahui ikan yang masuk ke dalam jaring. Pada kegiatan ilmiah, sonar digunakan dalam pendugaan stok populasi ikan, DSL (“Deep Scattering Layer”), “current barrier” (pertemuan arus) (Alam Ikan 3).

Penggunaan sonar pada kapal penangkap ikan demersal adalah “fixed transducer type sonar”, lebih dikenal dengan “fish finder”. Kapal tersebut memiliki fungsi ganda disamping sebagai pendeteksi, juga berfungsi untuk mengetahui konfigurasi serta jenis dasar perairan (Alam Ikan 3)

SUMBER : http://www.alamikan.com/2012/11/mengetahui-tentang-sonar.html


SUMBER : https://www.youtube.com/watch?v=wTcaFYeUR10

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Macam-macam Tulang Pada Sistem Rangka Manusia

Macam-macam Tulang pada Sistem Rangka Manusia Manusia dapat bergerak karena adanya rangka dan otot. Rangka tersebut tidak dapat bergerak sendiri, melainkan dibantu oleh otot. Dengan adanya kerja sama antara rangka dan otot, manusia dapat berjalan, berlari, melompat, dan sebagainya. Rangka manusia tersusun oleh tulang-tulang yang jumlahnya kurang lebih 200 buah. Tulang-tulang tersebut membentuk sistem yang disebut rangka. Rangka (skelet) merupakan rangkaian tulang yang mendukung dan melindungi organ tubuh yang lunak. Tulang satu dengan tulang yang lain dihubungkan oleh persendian (artikulasi). Sistem rangka yang terletak di dalam tubuh dan dilindungi oleh kulit dan otot disebut endoskeleton. Fungsi rangka antara lain sebagai berikut. Memberikan bentuk pada tubuh dan menopang tubuh Melindungi organ dalam, misalnya tulang rusuk melindungi jantung dan paru-paru, tulang tengkorak melindungi otak Tempat menempelnya otot Tempat Pembentukan sel darah merah (tidak semua tu

Pengujian Ultrasonic

Pengujian Ultrasonic Pengujian terhadap Sambungan Las pada Tiang Pancang Tujuan pengujian ultrasonic adalah melakukan pengujian terhadap kualitas las yang digunakan untuk menyambung dua pipa tiang pancang. Pengujian dilakukan dengan standart ANSI/AWS.DI.I (Structural Welding Code, 2002 Edition) dan Ultrasonic Examination Procedure for Steek Structure. (Doc No: UT22 HH). Pengujian dengan menggunakan satu unit pesawat Ultrasonic model USK 7 Krautkramer dengan dilengkapi probe normal, probe sudut 70º Block kalibrasi V1 dan V2. Coupant yang digunakan adalah CMC. Pengujian material dengan metode ultrasonic digunakan gelombang transversal maupun longitudinal. Kedua gelombang tersebut dibangkitkan oleh suatu probe (transduser) yang juga berfungsi sebagai penerima gelombang. Prisip dasar pengujian sambungan las tiang pancang dengan adalah dengan ultrasonic test merambatkan gelombang ultrasonic ke dalam material yang akan diuji melalui transducer probe.Apabila gelombang terse

Karbohidrat

Pengertian Karbohidrat Karbohidrat adalah  Sumber energi utama tubuh. merupakan zat gizi yang terdapat dalam makanan yang tersusun dari unsur Carbon (C), Hidrogen(H), dan oksigen (O).  Sumber-sumber Karbohidrat  sangat banyak seperti beras, jagung, gandum Dll nanti akan kita bahas lebih lanjut mengenai sumber-sumbernya. Jenis karbohidrat  yang terdapat dalam makanan pada umumnya di bagi menjadi 3 jenis berdasarkan Ukuran melekul nya yaitu: Monosakarida, Disakarida dan polisakarida. Polisakarida dalam bahan makana hewani yang dapat dicerna disebut dengan Glikogen. Selain itu dalam ilmu Gizi karbohidrat di bagai menjadi dua jenis yaitu  karbohidrat sederhana dan karbohidrat Kompleks Sumber Karbohidrat Banyak sekali sumber-sumber karbohidrat yang terdapat disekitar kita seperti : Sumber karbohidrat Pada Biji  : Beras, jagung, gandum Sumber karbohidrat Pada Buah  : Pisang dan semua jenis buah yang rasanya manis. Sumber Karbohidrat Pada Akar/umbi  : Ubi jalar, Ubi kayu,